Senin, 09 Mei 2011

NeoLiberal Institusionalisme oleh Kant


Robert O’Keohane, ‘neoliberal institutionalism: a perspective on world politics,’in internasional institusional and state power, boulder:westview press, 1989, pp.1-20.
NEOLIBERAL INSTITUSIONALISME : Dalam Perspektif politik dunia
Keohane merefleksikan asumsi mengenai prinsip dasar neoliberal intitusionalisme yang menegaskan mengenao keberadaan aktor non Negara dalam sebuah system. Apabila sebelumnya melihat perspektiv mengenai loiberal yang mendasarkan Negara sebagai aktor dominan dalam HI, maka apabila melihat neoliberal institusionalisme , yang menjadi aktor penting adalah aktor yang berasal dari non Negara akan tetapi masuk ke dalam sebuah system yang dibangun Negara misalnya organisasi internasional, LSM, NGO.
Neoliberalisme Institusional tidak beranggapan bahwa perjanjian internasional itu tidak mudah untuk dilakukan. Mereka beranggapan sebaliknya, apa yang benar- benar mereka klaim adalah bahwa kemampuan Negara-negara untuk berkomunikasi dan melakukan kerjasama tergantung pada manusianya dan konstruksi institusinya.
 Neoliberalisme adalah sebuah perspektif mengenai politik dunia. Setiap perspektifnya memasukan seperangkat pertanyaan distinktif dan asumsi tentang unit dasar serta kekuatan dalam politik internasional dan subjective of understanding of human being.Perkembangan perspektif Neoliberalisme institusional akan sangat relevan terhadap system internasional apabila terciptanya dua kondisi, yaitu:
1.       Adanya faktor yang memiliki mutual interest
2.       Variasi tingkatan institusionalisasi
Menurut Keohane institusi adalah seperangkat aturan yang ajeg dan saling berhubungan baik secara formal atau informal yang mengatur peran behavioral. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa institusi internasional terdiri dari tiga bentuk, yaitu:
1.       Hubungan formal antar lembaga pemerintah atau hubungan antar organisasi non pemerintah
2.       Rezim internasional
3.       Perjanjian{konvensi}
Institusi internasional penting bagi kebijakan sebuah Negara, karena dapat mempengaruhi dan memberikan kontribusi terhadap Negara yang bersangkutan. Bahkan bagi sebuah Negara yang memiliki fundamental interest sekalipun. Institusi internasional memungkinkan Negara-negara mengambil sebuah tindakan yang tidak terduga sebelumnya.
Institusi-institusi atau lembaga internasional sangatlah berperan penting dalam setiap pemerintahan sebuah Negara karena dapat melindungi perkembangan atau pertumbuhan terhadap Negara-negara meskipun sebuah Negara itu berazaskan fundamental. Institusi-institusi ini juga dapat memberikan pengertian terhadap seluruh pemimpin-pemimpin Negara bahwa mereka dapat melakukan kepentingan atau kemauan negaranya sendiri tetapi tidak memberikan efek yang buruk bagi Negara-negara lain
Neoliberal Institusional ialah paham bagaimana cara menjelaskan bagi kaum neoliberal untuk mencapai kestabilan politik dengan cara mengujii sifat desentralisasi system internasional. Neoliberal dan Neorealist keduanya cenderung menganggap system internasional sebagai desentralisasi.Negara-negara yang menganut paham Neoliberal dan Neorealist adalah Negara yang kuat atau Negara yang dapat dilihat kemampuannya secara objektif.
Paham Neoliberal banyak mengambil gagasan dari Neorealist, diantaranya adalah bagaimana cara pengambilan kekuasaan dengan sungguh-sungguh dan cara Neorealist memahami system internasinal yang digunakan untuk pengambilan kekuasaan. Seperti yang dikatakan Waltz: tingkat dinamis dari batas kebebasan dari unit aliran beavioral dan hasil dari behavioral itu dapat diprediksi.
Persamaan Neoriberal dan Neorealis harus dianggap sebagai gagasan yang nyata, paham Neoliberal menggunakan juga objek dari Neorealist dalam menjelaskan paham behavior sejauh mungkin objek yang digunakan bersifat alamiah dari system internasional yang diterapkan.
KONSEP
1.       Convention: perjanjian antar Negara yang menghasilkan aturan mengikat bagi yang mengadakan perjanjian
2.       Relative gain:  suatu kerjasama yang diadakan oleh beberapa pihak , tetapi ada satu pihak yang ingin mendapatkan keuntungan lebih.
3.       Absolute gain:kerjasama yang relative bertahan lama karena masing-masing aktor melihat ada keuntungan yang lebih besar jika mereka bekerjasama daripada berkonflik.
4.       Anarki: tidak ada kekuasaan diatas sebuah Negara, setiap Negara memiliki kedudukan yang sama.
Tujuan
Penulis ingin memperkenalkan tentang gagasan suatu paham yaitu Neoliberalism dan ingin memaparkan bahwa Neoliberalism  berbeda dengan liberalism, neoliberalism mengakui peran aktor non negara. Selain itu penulisjuga ingin menidentifikasi tetang aliran Neorealisme-relative gain dan Neoliberalism-Absolute gain, masingmasing mempunyai paham yang independen.

Pendapat
Menurut kami, neoliberal institusional yang ditulis oleh Keohane ini relevan dengan keadaan politik dunia sekarang yang mengakui aktor non Negara. Dan kami juga sangat setuju mengenai kerja sama dapat dilakukan asalkan tak merubah system anarki.
 
Pada akhirnya kami adalah kelompok belajar yang menganut system kerjasama absolute gain. Karena, didalam menyusun tugas ini kami memiliki pendapat yang berbeda-beda, setiap individu dalam kelompok kami pada dasarnya ingin pendapatnya menjadi tulisan dalam paper ini, akantetapi semua ego itu kami redam dan kami satukan dan akhirnya kami mengambil jalan tengah untuk memadukan pendapat kami menjadi sebuah tugas yang membahas tentang institusionalisme neoliberal. 





1 komentar:

  1. Hello, I was just wondering, where can I get the copy/softcopy of "International Institution and State Power" by Robert O. Keohane, just like in your review? If you happen to have it, can you send it to my email lydia_zein@hotmail.com? Thx for your help.

    BalasHapus